Dindingnya retak, jika hujan atap lapuknya sudah tidak lagi mampu menahan air, dan hampir rubuh sudah bangunan tersebut. Tapi Musala Al-Inayah, nama bangunan itu, sampai kini masih digunakan sebagian jemaah di Kampung Leuweung Gede, Desa Bantar Sari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Malah musala ini sering tumpah ruah oleh jemaah saat perayaan hari besar keagamaan.Walaupun begitu untuk peribadatan rutin, sebagian masyarakat lebih memilih beribadah di rumah maupun musala lainnya. Bahkan kegiatan pengajian anak-anak harian yang tadinya berlangsung di Musala Al-Inayah, kini harus dipindahkan di rumah salah satu ustaz.
“Kondisi musalanya sudah seperti ini. Asal hujan, pasti bocor. Kita juga takut istilahnya roboh juga. Karena dindingnya juga sudah pada retak,” jelas Ketua RT setempat Iin Solihin.
Maklum saja, bangunan tempat ibadah masyarakat ini sudah berdiri sejak tahun 1980 dengan hasil dari swadaya masyarakat saat itu. Bukan mereka tidak ingin merenovasi musala berukuran 5 x 7 meter tersebut, apa daya dananya saat ini tidak cukup. Terkendala oleh penghasilan yang belum memadai sebagai buruh tani dan buruh harian lepas.
Padahal besar keinginan masyarakat untuk dapat memperbaiki rumah Tuhan ini, sekaligus menjadikannya lebih luas agar bisa menampung lebih banyak jemaah. “Karena sebenarnya kapasitasnya juga sudah enggak bisa menampung. Apalagi kalau sedang lebaran, atau pengajian,” kata Iin.
Warga Kampung Leuweung Gede berharap Musala Al-Inayah bisa berdiri dalam kondisi baik. Tempat mereka mengadakan hari besar keagamaan bersama dengan khidmat, memberikan tempat pendidikan untuk anak-anak, serta semakin memperkuat ukhuwah antar masyarakat.
Yuk, bantu jemaah Musala Al-Inayah mewujudkan harapan mereka!
Baik itu mudah, mari patungan untuk bangun masjid dengan cara:
1.Klik "DONASI SEKARANG"
2.Masukkan Nominal Donasi
3.Pilih Metode Pembayaran
Selain berdonasi, kamu juga bisa ikut bagikan halaman donasi ini di sosial media ya! Biar semakin banyak orang yang melihat dan membantu saudara-saudara kita.