Usia yang sudah tua membuat Mak Erni tidak lagi bisa beraktivitas banyak di rumah. Kini usianya 80 tahun, sebelumnya beliau tinggal di rumah yang hanya terbuat dari bambu dan kondisinya sangat memprihatinkan.
Di usia yang seharusnya lebih banyak istirahat di rumah dengan nyaman dan tenang, namun dengan kondisi rumah yang jauh dari kata layak sehingga untuk beristirahat saja beliau tidak merasakan kenyamanan.
Saat ini, ia ditemani anaknya bernama Ibu Iwin berumur 54 tahun yang juga sering sakit-sakitan. Mereka hanya tinggal berdua di rumah yang memprihatinkan tersebut. Sementara suami dari Ibu Iwin, yaitu Pak Isak bekerja di Bogor sebagai pengayuh becak. Penghasilan yang didapat hanya Rp 50.000 sampai Rp 80.000 bahkan terkadang tidak mendapatkan rupiah sepeserpun.
Dengan kondisi tersebut, Mak Erni berusaha mencari jalan untuk memperbaiki rumahnya yang hampir roboh. Berbagai usaha telah dicoba Mak Erni untuk mendapatkan pinjaman uang, akhirnya Mak Erni memilih meminjam uang di rentenir pada tahun 2015 dengan jaminan hasil sawahnya yang dipakai untuk membayar bungan pinjaman tersebut sampai Mak Erni bisa membayar sebesar 11 Juta baru bisa dinyatakan lunas.
Sayangnya pada awal tahun 2020 terjadi longsor yang mengakibatkan sawah yang dijadikan jaminan tersebut ikut terbawa longsor sehingga habis dan tidak bisa produksi lagi. Kondisi ini, membuat Mak Erni tidak lagi bisa membayar hutang lagi karena jaminan sawahnya telah sirna.
Mak Erni berharap beliau bisa membayar hutang agar hatinya bisa tenang menjalankan masa tuanya.
Kisah Mak Erni merupakan satu dari banyak saudara-saudara kita yang terlilit hutang dan hidup yang serba kekurangan. Ayo #OrangBaikIndonesia bantu saudara-saudara kita dengan bersedekah untuk membantu melunaskan utang mereka.
Kamu bisa membantu mereka dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran
4. Kamu akan mendapatkan laporan via email
Kamu juga bantu dan ikut berpartisipasi dengan membagikan halaman galang dana ini ke sosial media yang kamu miliki, agar semakin banyak yang melihat dan membantu saudara kita yang sedang kesulitan.